Digital Map PETA

Posted by : Iko Rabu, 25 September 2013




 Permasalahan Yang di Hadapi Pasien TB MDR

   Menurut kami sebagai mantan pasien TB MDR ada beberapa point penting yang menjadi permasalahan yang sangat serius yang terjadi dalam program pengobatan pasien, yang dapat mengganggu kelancaran dan kepatuhan pasien dalam menalan obat diantaranya:

 1. Faktor Ekomi.

     Sebagaimana yang kita ketahui bersama dalam menjalani program pengobatan TB MDR ini pasien harus menelan obat setiap hari tanpa terputus selama kurang lebih dua tahun, dan dalam pengawasan petugas kesehatan di rumah sakit. secara otomatis si pasien harus pulang pergi ke rumah sakit setiap harinya yang tentu banyak makan biaya dan sangat menyita waktu si pasien, secara ekonomi ini sangat memberatkan apalagi bila sipasien sebagai tulang punggung keluarga, hal inilah yang masih harus di perhatikan baik oleh pemerintah maupun pihak yang lainnya.

2.Faktor Efek Samping

   Faktor efek samping ini merupakan bukan masalah yang bisa dipandang sebelah mata, karena efek dari pada obat ini begitu luar biasa dan banyak macamnya, seperti mual, muntah, pusing, depresi, halusinasi, perubahan prilaku dan masih sederet lagi yang memang ini tidak terjadi secara merata melainkan masing-masing individu merasakan efek samping yg berbeda dan dalam tingkatan berbeda pula, disini pasien membutuhkan perhatian dan peran petugas kesehatan dalam menangani efek samping yang terjadi secara serius dan profesional tanpa harus menunggu keadaan si pasien menjadi lebih parah lagi. 

3.Kurangnya Dukungan.
   
   Dukungan yang sangat di butuhkan oleh pasien TB MDR  baik dari keluarga lingkungan masyarakat maupun dukungan dari petugas kesehatan yang mengambil peran penting dalam suksesnya pasien menjalani progaram pengobatan, baik dukungan moril atau dukungan psycososial dalam hal ini kami mantan pasien TB MDR yang tergabung dalam Pejuang Tangguh bertekad untuk memberikan dukungan kepada para pasien yang masih menjalani program pengobtan dengan melakukan kegiatan Peer Edukator (pendidik sebaya) yang memang sudah terlatih untuk itu dengan melakukan diskusi atau sharing mengenai permasalahan yang dialami pesien, dimana pejuang tangguh pernah merasakan secara langsung apa di rasakan pasien sa'at ini.anda bisa menghubungi  :
  •     Ully Ulwiya             Tlp 0818 9805 11
  •     Yulinda Santosa       Tlp 0878 7084 1390
  •     Budi Hermawan       Tlp 0888 0915 3853

 4.Layanan Kesehatan 

    Masih sulitnya layanan kesehatan yang dapat di jangkau olah pasien TB MDR karena hanya baru beberapa Rumah sakit di Indonesia salah satunya Rumah Sakit Persahabatan jakarta yang mampu atau mau menerima pasien TB MDR, secara otomatis untuk mengakses layanan tersebut tidak terbilang murah bagi pasien-pasien yang berada di daerah tertentu yang berada jauh dari penyedia layanan tersebut.

  5. Stigma Di Masyarakat
   
    Ini merupakan masalah yang sring timbul akibat dari keterbatasan pengetahuan tenteng TB MDR dimasyarakat pada umumnya jika masyarakat mempunyai pengetahuan lebih dalam lagi maka hal ini tidak akan terjadi, lagi-lagi ini tugas kita bersama bagaimana mengedukasi pada masyarakat tentang TB MDR.


 Harapan penulis dan pasien, pemerintah dapat memperhatikan keluhan dan dapat menyediakan layanan yang lebih baik lagi baik, infastruktur, fasilitas maupun  tekhnis dalam program pengobatan TB MDR.
Dan mari sama-sama kita ciptakan Indonesia sehat Bebas TB 
     


                                             Kegiatan Pejuang Tangguh dalam Peer Educator
     
   SEMANGAT PAGI.......!!!!

{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. Terimakasih buat yang sudah berkunjung :)

    BalasHapus
  2. Punten pak, mau tanya kalau pengobatannya berhenti dampaknya akan seperti apa? Sama efek samping dari obat tsb berapa lama ya kira kira? Terimakasih, mohon di jawab.

    BalasHapus

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Social Icons

About Me

Powered By Blogger

Translate

Pages

About

Featured Posts

Social Icons

- Copyright © Pejuang Tangguh TB RO -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -